Hukum Keluarga Islam Melayu di Brunei Darussalam

Authors

  • Mashuri Mashuri Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.8397720

Keywords:

Hukum keluarga, Syari'ah Islam, Posisi penting dalam Islam, Pembentukan masyarakat Muslim

Abstract

Hukum keluarga merupakan inti syari’ah dan memiliki posisi penting dalam Islam. Umat Islam beranggapan bahwa hukum keluarga merupakan pintu gerbang untuk mendalami agama Islam. Karena itulah hukum keluarga diakui sebagai dasar dalam pembentukan masyarakat Muslim. Secara global disebutkan hanya dalam hukum keluarga, syari’at Islam berlaku bagi banyak bahkan seluruh umat Islam di dunia.Namun, perkembangan zaman serta perubahan kondisi dalam kehidupan membuat hukum yang telah ditetapkan dalam Nash atau Ulama-ulama fikih mengalami pembaharuan. Pembaharuan hukum keluarga di berbagai negara Islam tidak lepas dari dinamika reformasi yang ingin melakukan unifikasi hukum baik untuk menyatukan dua madzhab besar (Sunni dan syi’i) atau menyatukan berbagai agama. Salah satu negara di Asia Tenggara yang melakukan pembaharuan hukum keluarga adalah Brunei Darussalam. Dalam MIB (Melayu Islam Beraja) yang merupakan ideologi negara Brunei Darussalam termaktub di dalamnya penetapan ahl Sunnah wal jama’ah (dari sisi akidahnya) dan madzhab Syafi’i (dari sisi fikihnya). Tuntutan melakukan pengembangan dan pembaharuan terhadap hukum keluarga akibat perkembangan zaman Akan terus dilakukan jika dirasa ketentuan hukum klasik sudah tidak dapat menyelesaikan permasalahan di era modern ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, Ahmad Khoirul. 2017. Penerapan Hukum Keluarga Muslim di Asia Tenggara: Sebuah Perbandingan. Penerapan Hukum Keluarga Muslim di Asia Tenggara. Vol.10, No.1.

Asy-Syafi’i. Al-Imam Abu Abdullah Muhammad ibn Idris. Al-Umm. Beirut: Dar al-Fikr. t.t.

Cahyani dalam Taheer Mahmood. 1972. Family law Reform in The Muslim World. Bombay: N.M Triphati P.Vt. Ltd.

Cahyani, Intan. 2005. Hukum Keluarga Islam di Brunei Darussalam, Al-Qadau. Vol. 2, No.2.

Fajar Devan Afrizon, 2016. “Sanksi Peraturan terhadap Aturan Poligami dan Pencatatan Perkawinan di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam”. Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Kementrian agama Republik Indonesia Al Qur’an Terjemah Perkata Asbabun Nuzul dan Tafsir Bil Hadith.

Mohammad Daud Ali. 1997. Hukum Islam dan Peradilan Agama (Kumpulan Tulisan). Jakarta: Rajawali Pers.

Djamil, N., Rajab, K., & Helmiati, H. (2021). Analisis Kebijakan Pendidikan Islam di Negara yang dilanda Konflik: Studi Kasus di Pattani Thailand. Jurnal EL-RIYASAH, 12(2), 171-187. doi : http://dx.doi.org/10.24014/jel.v12i2.15522,

(https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/elriyasah/article/view/15522)

Othman, Dato Haji Mahmod Sardong Awang. 1995. Mahkamah Syari’ah di Negara Brunei Darussalam dan Permasalahannya. Mimbar Hukum. No.22 Tahun VI.

Suma, Muhammad Amin. 2004. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, cet.I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syamsu AS, Muhamad. 1999. Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya, cet. II. Jakarta: Lontara.

Wahyuni, Sri. 2013. Pembaharuan Hukum Keluarga Islam di Negara-negara Muslim. Al-Ahwal, Vol.10, No.2.

Wikipedia, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Brunei_Darussalam, diakses pada tanggal 15 April 2022.

Downloads

Published

2023-09-15

How to Cite

Mashuri, M. (2023). Hukum Keluarga Islam Melayu di Brunei Darussalam. JAWI : Journal of Ahkam Wa Iqtishad, 1(3), 101–107. https://doi.org/10.5281/zenodo.8397720